Lensa-lensa Zeiss Tessar keluaran pabrikan lensa ternama Carl Zeiss, Jerman, banyak digunakan pada kamera-kamera mid-range karena selain bentuknya yang kompak, dapat menghasilkan kualitas optikal yang sangat baik dengan harga terjangkau.
Salah satu varian lensa Tessar yang dikenal dengan Vario-Tessar, digunakan pada kamera-kamera Sony Cyber-shot DSC-P100, P200, dan w330, selain juga pada lensa kamera Nokia 808 Pureview.
Lensa Tessar didesain pertama kali pada tahun 1902 oleh Paul Rudolph sewaktu bekerja di Zeiss. Desain Tessar lantas dipatenkan atas nama Zeiss dan dikenal dengan nama Zeiss Tessar.
Desain Tessar terdiri atas empat elemen (lensa) dalam tiga grup, yang terdiri atas satu lensa positif crown glass di bagian depan, satu lensa negatif flint glass di bagian tengah, dan satu negatif plano-konkaf flint glass yang disatukan dengan lensa konveks crown glass. Nama Tessar sendiri diambil dari Bahasa Yunani, τέσσερα (téssera, empat) yang berarti desain empat elemen.
Desain awal Tessar oleh Paul Rudolph memiliki aperture maksimum f/6.3. Perkembangan desain selanjutnya memungkinkan aperture f/4.5, f/3.5, dan f/2.8 (dikembangkan oleh Ernst Wanderslab dan Willy Merté.Susunan lensa Zeiss Tessar (Image: Wikipedia) |
Selain Sony dan Nokia seperti disebutkan di awal tulisan, Zeiss juga melisensikan desain Tessar kepada sejumlah perusahaan yang menggunakan komponen optikal pada produknya. Perusahaan-perusahaan tersebut meliputi Bausch & Lomb, Ross, dan Krauss (Perancis). Beberapa produk lensa dengan nama-nama berbeda tetapi menggunakan teknologi Tessar antara lain Yashica Yashinon 80mm, Agfa Solinar, Minolta Rokkor 75mm, Schneider Xenar, dan Rodenstock Ysar. Perusahaan kamera Minox berhasil membuat lensa Tessar tercepat dan terlebar dengan kualitas gambar yang prima, Minoxar 35/2.8, dengan menggunakan elemen gelas lanthanum sebagai bahan pembuat lensa.
Komentar
Posting Komentar