Kamera SLR (Single Lens Reflex) digital, atau biasa dikenal dengan DSLR, lazimnya jauh lebih mahal daripada kamera biasa. Namun perkembangan dalam beberapa tahun terakhir, beberapa vendor kamera terkemuka seperti Canon dan Nikon mulai memperhatikan segmen pehobi foto dan pemula yang memiliki anggaran terbatas dengan memproduksi kamera SLR murah buat entry-level user.
Jika Anda seorang pemula yang berniat mengeksplorasi kecanggihan kamera digital SLR, obsesi yang meluap-luap mungkin membuat Anda mendambakan kamera-kamera digital SLR high-end macam Canon EOS 5D Mark III atau Nikon D800. Namun pertanyaan yang mendasar perlu dijawab: apakah benar-benar ITU yang Anda butuhkan? Prinsip yang perlu dipegang adalah bedakan antara KEINGINAN dengan KEBUTUHAN.
Pada dasarnya, tidak ada ukuran baku atau standar yang menentukan tipe dan level kecanggihan kamera (juga harga) yang pas buat Anda. Sah-sah saja membeli kamera mahal dan segala equipment tambahan yang ada jika memang sanggup membelinya. Namun barangkali akan lebih "rasional" alias "masuk akal" jika kemampuan teknis dan skill fotografi dipercanggih terlebih dahulu sebelum berkenalan dengan peralatan yang canggih betul-betul.
Untuk keperluan mengasah jam terbang fotografi, tersedia banyak kamera SLR murah dari kelas entry-level dengan fitur yang sebetulnya lebih dari cukup buat kebutuhan mayoritas pengguna kamera.
Fungsi standar pada kamera SLR digital yang tersedia di semua kelas dan segmen adalah aneka kontrol manual seperti aperture, shutter speed, flash setting, white balance, dan sebagainya. Bagi pengguna pemula semua fungsi manual ini mungkin malah membuat bingung. Karena itu pilihlah kamera SLR murah yang memberi opsi automatic lighting dan scene mode siap pakai seperti yang biasa ditemukan di kamera-kamera biasa.
Hal-hal apa lagi yang perlu diperhatikan sebelum membeli kamera SLR murah? Inilah dia:
Image sensor
Salah satu faktor yang membuat perbedaan harga antar kamera digital SLR adalah ukuran image sensor. Kamera SLR murah lazimnya memiliki image sensor yang lebih kecil - dus mengurangi kualitas image yang dihasilkan terutama pada kondisi pencahayaan terbatas. Namun untunglah, sejelek-jeleknya kamera SLR tetap saja kualitas gambarnya lebih superior daripada kebanyakan kamera saku (atau apalagi kamera ponsel).
Kit Lens (lensa bawaan)
Sisi keren dari sistem kamera SLR adalah Anda memiliki kebebasan bereksperimen dengan aneka lensa untuk keperluan fotografi tertentu (fotografi sport, makro, tele, wildlife/nature, arsitektur, dan sebagainya). Batasannya hanyalah kreativitas Anda.
Kebanyakan kamera digital SLR dilengkapi dengan 'kit lens', yakni lensa starter yang paling standar (istilah halus untuk menyebut 'yang paling rendah nilainya') dari berbagai lensa yang dibuat oleh produsen. Lazimnya ukuran kit lens yang disertakan adalah 18-55mm.
Kit lens cukup memadai untuk penggunaan sehari-hari. Namun apabila Anda hendak melakukan sesuatu yang lebih dengan kamera Anda, siapkan anggaran untuk membeli lensa yang didesain buat keperluan fotografi yang spesifik. Harganya bervariasi dari satu jutaan hingga ratusan juta rupiah. Lebih mahal dari kameranya. Apa boleh buat. Itu harga yang harus dibayar buat menjadi seorang pro.
Resolusi
Perhatikan fakta menarik ini: Ponsel Nokia Pureview 808 dengan resolusi kamera ( 'katanya' ) 41 megapiksel dijual dengan harga 5 - 6 juta rupiah. Sementara kamera digital SLR Canon EOS-1D X dengan resolusi "hanya" 18.1 megapiksel harganya hampir 70 juta rupiah. Orang awam yang terbiasa dicekoki dengan logika menyesatkan tentang kehebatan resolusi megapiksel oleh para sales ponsel mungkin terheran-heran melihat keanehan selisih harga tersebut.
Well, sebelumnya perlu ditegaskan bahwa resolusi - dalam satuan megapiksel - BUKANLAH segalanya. Resolusi gambar yang lebih tinggi bukan jaminan kualitas gambar yang lebih baik. Resolusi yang lebih tinggi berguna jika Anda gemar melakukan digital zooming dan cropping, atau hendak memperbesar foto buat dicetak di atas spanduk, misalnya. Namun dalam praktek dan untuk kebanyakan kebutuhan, resolusi 10 - 18 megapiksel sudah cukup untuk memproduksi image dengan kualitas prima.
Seperti disebutkan pada point sebelumnya, kamera SLR memiliki kemenangan dari segi melimpahnya ketersediaan kontrol manual dan improvisasi pemakaian lensa. Sesuatu yang tidak (atau belum) dapat disaingi oleh kamera saku atau kamera ponsel manapun. Secanggih apapun.
Kemampuan Merekam Video Full HD
Usahakan memilih kamera SLR murah yang memiliki kemampuan merekam video full HD 1080p. Saat ini fitur tersebut telah menjadi standar. Bahkan kamera ponsel high-end seperti Samsung Galaxy S III atau iPhone 5 sudah bisa melakukannya.
RAW image
SEMUA kamera digital SLR memberi pilihan untuk menyimpan file foto dalam format JPEG dan/atau RAW. Jika Anda benar-benar serius dengan dunia fotografi digital, RAW adalah format foto yang harus dipilih apabila berniat membuat manipulasi digital atas foto yang Anda buat dengan software editing foto seperti Adobe Photoshop. Format RAW menyimpan semua data gambar yang ditangkap oleh image sensor. Sebaliknya dengan JPEG, dia membuang sebagian data lalu mengkompresi (memadatkan) sisanya - dus berakibat pada reduksi kualitas image.
Desain
Tak pelak, membawa-bawa kamera digital SLR kesana-kemari membuat penampilan Anda nampak sangar dan profesional. Kebanyakan orang tidak akan tahu kalau Anda baru belajaran dan kamera Anda masih kreditan he he ..
Apapun itu, jika berniat membeli kamera DSLR entry-level, pilihlah kamera SLR murah yang ringan dan mudah dibawa-bawa. Perhatikan apakah semua tombol dan kontrol manual yang ada cukup nyaman untuk digunakan.
Face detection
Ini sebetulnya fitur andalan kamera digital saku (compact camera), namun belakangan diadopsi oleh kamera-kamera DSLR. Teknologi face detection bekerja dengan mengidentifikasi / mengenali wajah, lalu secara otomatis mengatur fokus, pencahayaan, dan setting lainnya sedemikian rupa sehingga menghasilkan foto yang baik.
Komentar
Posting Komentar