Binaural beats adalah rekaman audio yang didesain secara khusus untuk menciptakan efek perubahan frekuensi pada gelombang otak. Efek tersebut terjadi ketika dua tones/nada yang memiliki frekuensi berbeda diperdengarkan kepada subyek, masing-masing melalui telinga kiri dan kanan, dengan menggunakan headphones stereo. Otak menerima rangsang auditori tersebut dan memproduksi reaksi berupa perubahan gelombang mengikuti tipe rekaman binaural yang diperdengarkan.
Heinrich Wilhelm Dove adalah ilmuwan yang pertama kali menemukan efek tersebut pada 1839. Bagi pendengar, binaural beats akan terdengar seperti beating tones (ketukan, denyutan) dengan pola yang teratur. Ini berasal dari superior olivary nucleus, tempat terintegrasinya kontralateral input pendengaran pada otak. Efek binaural beats akan terasa jika kedua nada yang diperdengarkan memiliki frekuensi di bawah 1000 hertz, dan perbedaan frekuensi di antara keduanya tidak lebih dari 30 hertz. Jika kondisi ini tidak terpenuhi, efek binaural beats tidak akan terjadi dan kedua tones akan terdengar secara terpisah.
Fenomena yang menarik perhatian adalah ketika diketahui bahwa frekuensi gelombang otak ternyata bergerak mengikuti atau menyelaraskan diri dengan frekuensi binaural beats. Sebagai contoh, ketika tones dengan frekuensi 250 Hz diperdengarkan di satu telinga dan tones dengan frekuensi 258 Hz diperdengarkan di telinga yang lain, binaural beats yang tercipta akan memiliki frekuensi 8 Hz. Gelombang otak subyek yang diperdengarkan binaural beats ini akan menyelaraskan diri dengan frekuensi yang sama.
Penemuan ini menimbulkan konsekuensi: gelombang otak ternyata dapat dimanipulasi dengan bantuan teknologi audio. Pemikiran yang progresif membawa konsekuensi ini kepada petualangan yang lebih jauh: jika gelombang otak dapat dimanipulasi dengan binaural beats, maka binaural beats tentunya dapat digunakan untuk mencapai kondisi mental di mana perubahan gelombang otak adalah unsur yang vital seperti pada aktivitas meditasi, relaksasi, kreativitas, perubahan level kesadaran, dan sebagainya. Orang-orang yang bergerak di ranah psikologi dan riset gelombang otak tentu mengetahui bahwa tingkat frekuensi gelombang otak menentukan level kesadaran:
- Gamma (>40 Hz): Aktivitas mental yang lebih tinggi, termasuk kesadaran, persepsi, pemecahan masalah, dan ketakutan
- Beta (13-26 Hz): Kondisi kesadaran penuh; "full awareness", dimana konsentrasi aktif dan kognisi mengambil bagian
- Alpha (8-13 Hz): Relaksasi
- Theta (4-7 Hz): Deep relaxation dan meningkatkan pembelajaran
- Delta (1-3 Hz): Deep sleep
Komentar
Posting Komentar