Lensa untuk Fotografi Makro

Lensa makro secara spesifik didesain untuk pemotretan suatu obyek secara close-up, dengan barrel yang panjang untuk fokus jarak dekat dan dioptimalkan buat rasio reproduksi yang tinggi.

Lensa-lensa makro seperti Minolta AF 3x-1x 1.7-2.8 Macro atau Canon MP-E 65 mm f/2.8 dapat melakukan perbesaran melebihi ukuran asli ( life size ) suatu obyek foto berukuran kecil sehingga memungkinkan fotografer mengabadikan obyek-obyek seperti butiran salju, putik bunga, mata serangga, dan sebagainya dengan detil dan kualitas yang prima.

Foto super close-up serangga

Lensa-lensa makro dengan panjang fokal yang berbeda lazimnya diperuntukkan buat penggunaan yang berbeda pula :

- 45-65 mm : banyak digunakan untuk fotografi produk, scene yang membutuhkan background alami, dan obyek-obyek foto berukuran kecilyang dapat didekati tanpa menimbulkan pengaruh yang tak diinginkan.
- 90-105 mm : untuk pemotretan bunga, serangga, dan aneka obyek berukuran kecil pada jarak yang nyaman.
- 150 - 200 mm : untuk mengambil gambar serangga dan binatang-binatang kecil lain yang tidak dapat didekati tanpa menimbulkan efek yang tak diinginkan, sehingga diperlukan satu "jarak aman" untuk mengabadikannya.

Lensa makro

Selain menggunakan lensa yang memang dibuat secara spesifik sebagai lensa makro, fotografi makro juga dapat dilakukan dengan sejumlah metode seperti menggunakan lensa biasa, namun dengan menambahkan "reversing ring" ( ring / cincin pembalik ). Ring tersebut dipasang pada rangkaian filter di depan lensa yang memungkinkan untuk memasang lensa dalam posisi terbalik ( reverse ).

Cara lain adalah menempatkan filter close-up ( auxiliary close-up lens ) di depan lensa kamera. Metode ini dapat dilakukan pada kamera-kamera dengan lensa yang permanen ( fixed lens ). Namun kualitas gambar dihasilkannya tentu saja dibawah kualitas foto-foto yang dihasilkan dengan lensa makro betulan.

Komentar