Mengenal Komputasi Awan (Cloud Computing)

"Komputasi awan" alias cloud computing adalah penggunaan sumber daya komputasi baik hardware dan/atau software yang disampaikan sebagai layanan melalui jaringan (biasanya internet). Istilah "cloud" berasal dari penggunaan simbol berbentuk awan sebagai abstraksi untuk infrastruktur kompleks yang dikandungnya dalam diagram sistem.

gambar komputasi awan
Image: Wikipedia

Konsep yang melandasi komputasi awan dapat ditelusuri kembali ke tahun 1950-an, ketika komputer mainframe skala besar mulai tersedia buat kepentingan dunia akademis dan perusahaan, dan dapat diakses melalui thin client / komputer terminal. Karena harga komputer mainframe pada waktu itu sangat mahal, berbagai pihak berusaha mencari cara untuk dapat menekan biaya serendah-rendahnya sembari tetap memperoleh manfaat komputasi dari mainframe tersebut. Cara yang dianggap paling efisien adalah membikin sistem yang memungkinkan beberapa pengguna untuk berbagi akses fisik ke komputer pusat dari beberapa terminal, serta membagi waktu CPU, menghilangkan masa non-aktif, yang kemudian dikenal di dunia industri sebagai time-sharing.

Perkembangan selanjutnya pada 1990-an beberapa perusahaan telekomunikasi mulai menawarkan jasa Virtual Private Network (VPN), dengan kualitas layanan yang sebanding apabila memiliki sistem sendiri, namun dengan biaya yang jauh lebih rendah. Dengan mengelola traffic data sedemikian rupa untuk menyeimbangkan pemanfaatan sumberdaya yang ada, mereka mampu mengoptimalkan bandwidth jaringan mereka secara lebih efektif. Simbol awan digunakan untuk menunjukkan titik demarkasi (batas) antara wilayah sistem yang menjadi tanggung jawab penyedia dan wilayah sistem yang dikelola pengguna (user).

Pelanggan aka pengguna (end-user) komputasi awan mengakses aplikasi berbasis cloud melalui web browser atau aplikasi desktop ringan atau bahkan aplikasi mobile, sedangkan data perangkat lunak bisnis dan pengguna disimpan di server-server di lokasi yang jauh.

Ada beberapa jenis layanan komputasi awan untuk publik. Di antaranya adalah:

1. Infrastructure as a service (IaaS). Contoh IaaS adalah Amazon CloudFormation, Amazon EC2, Windows Azure Virtual Machines, Google Compute Engine, HP Cloud, Rackspace Cloud, dan Terremark.
2. Platform as a service (PaaS). Contoh layanan adalah Amazon Elastic Beanstalk, Cloud Foundry, Google App Engine, Windows Azure Compute, dan OrangeScape.
3. Software as a service (SaaS). Yang paling populer dari kategori layanan ini adalah Google Apps dan Microsoft Office 365.
4. Network as a Service (NaaS). Layanan NaaS secara tradisional  termasuk VPN dan bandwidth on demand. Perwujudan konsep NaaS juga mencakup penyediaan layanan jaringan virtual oleh pemilik infrastruktur jaringan kepada pihak ketiga.

Pengguna dapat mengakses layanan komputasi awan menggunakan berbagai perangkat klien jaringan yang saat ini tersedia luas, seperti komputer desktop (PC), laptop, tablet, dan smartphone. Banyak aplikasi awan tidak memerlukan lagi software tertentu terinstall pada komputer klien, dan sebagai gantinya menggunakan browser web untuk berinteraksi dengan aplikasi awan. Dengan Ajax dan antarmuka HTML5, penggunaan browser web ini dapat mencapai tampilan yang sama atau bahkan lebih baik. Namun beberapa aplikasi cloud, bagaimanapun, masih memerlukan perangkat lunak klien khusus yang didedikasikan untuk aplikasi ini (misalnya, virtual desktop clients dan kebanyakan  email clients).

Komentar